Friday, December 4, 2009

Jakarta - "Kalau perlu saya mau mati di atas panggung saat saya sedang konser," demikian ujar Ucok 'AKA' kepada Ian Antono. Dan Ucok pun ngerock hingga akhir hayatnya.

Pentas adalah hidup Ucok. Ia selalu setia dengan kibordnya dan melantunkan lagu-lagu rock lawas. Terutama dari band AKA yang didirikannya pada tahun 1967 bersama Soenata Tanjung, Syech Abidin dan Arthur Kaunang.

Pria kelahiran Surabaya, 24 Mei tersebut bahkan sempat mendirikan sebuah kafe rock di kawasan Mojoroto, Surabaya. Namun awal tahun lalu kafe tersebut terpaksa tutup karena diprotes warga. Menurut mereka kafe Ucok terlalu bising.

Penampilan besar Ucok adalah ketika ia membawa rombongannya ke acara Jakarta Rock Parade yang digelar di Senayan, Juli 2008. Ucok tampil nyentrik dengan aksi panggung yang sangat mencengangkan. Ia muncul dengan digantung di tiang.

Tak ketinggalan ia membawakan lagu 'Badai Bulan Desember' yang ngetop di tahun 70an. Kala itu Ucok sempat meladeni para pewarta dengan semangat.

Ucok 'AKA' dan Rock
Musik rock tak akan pernah bisa dipisahkan dari pria yang senang disapa eyang Ucok tersebut. Ucok pernah menuturkan betapa ia ingin sekali kembali bermusik seperti dulu.

"Saya gemas dengan musik rock sekarang ini. Saya ingin segera kembali ke panggung tiap hari seperti dulu. Saya masih kuat, saya masih muda," kelakar Ucok kepada detikhot kala itu.

Tahun 70-an Ucok juga pernah membuat Duo Kribo bersama Ahmad Albar. Pria yang berusia 69 tahun itu juga merindukan momen bersama Iyek.

"Jika bisa kembali seperti dulu. Saya rindu Iyek," jelasnya.

Ucok AKA dan Rhoma Irama
Selain terkenal sebagai rocker, Ucok juga pernah bermain dalam beberapa judul film layar lebar. Film 'Darah Muda' di tahun 1977 mempertemukan Ucok dengan pedangdut Rhoma Irama.

Namun ternyata film tersebut menciptakan konflik di antara mereka. Ucok masih menyimpan kenangan tersebut hingga kini.

"Satu adegan ada adegan pemukulan menggunakan kayu. Tapi ternyata pemukulan itu sungguhan. Dan saya kesakitan saat itu. Tapi tak ada permintaan maaf," kisah Ucok.

"Saya dan Rhoma itu berbeda dan tak akan pernah bisa bersama. Saya tidak cocok dengannya," lanjutnya.

Tepat 3 Desember 2009 pukul 5.30 WIb, Ucok menghembuskan nafas terakhirnya di RS Dharmo Surabaya. Ucok telah dirawat di rumah sakit tersebut selama beberapa bulan karena penyakit kanker paru-paru stadium 4 yang diidapnya.

Dua hari sebelumnya, puluhan musisi Indonesia berbondong-bondong melakukan sumbangsih untuk Ucok. Mereka menggelar acara konser di Backstage Ancol. Selamat jalan eyang Ucok.
(yla/yla)


www.detik.com

0 comments:

Post a Comment

16.25

Tentang Blog Ini

Anda Pengunjung ke

Kategori

Blog Archive

Followers

My Blog List